PENGANGGARAN
MODAL (CAPITAL BUGETING)
A.
DEFINISI
Capial budgeting adalah
investasi jangka panjang untuk memperoleh manfaat di masa mendatang, atau
pengeluaran modal saat ini untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
B. METODE
PENILAIAN INVESTASI
1. Metode
Pay Back Period (PBP)
Adalah
suatu periode yang diperlukan untuk dapt menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunkan aliran kas netto (proceeds).
2. Metode
Net Present Value (NPV)
Dalam metode ini, yang
pertama-tam dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari
keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Discount rate menunjukkan
tingkat investasi.
NPV = 1 / (1+ k)^n
Jenis-jenis Inflasi
a. Creeping
Inflation (Inflasi 1 digit (<10%)), ciri-ciri negara dengan creeping
inflation adalah banyanya masyarakat yang bertransaksi dengan uang tunai.
b. Galloping
(Inflasi 2 digit (10% - 30%))
c. High
Inflation (Inflasi 3 digit (>30% - 100%)), contohnya Indonesia pada tahun
’98 yaitu sebesar 49%.
d. Hyper
Inflation (Inflasi 4 digit ( >100%))
3. Profitability
Index Method (PI)
Yaitu menghitung nilai tunai
total arus kas masuk dibagi dengan nilai tunai investasi. Jika nilainya >1
maka proyek investasi tersebut dianggap layak untuk dijalankan, dan sebaliknya,
jika <1 maka proyek tersebut dianggap tidak layak dijalankan.
PI = Total present value (TPV) / Nilai investasi (NI)
Jika ada lebih dari 1 (satu)
proyek yang diperhitungkan, maka:
PI Gabungan = (TPV “A” + TPV “B”) / (NI “A” + NI “B”)
Jika terdapat kondisi dimana
proyek “A” menghasilkan PI >1, dan proyek “B” menghasilkan PI <1, maka proyek “A” bisa
mensubsidi proyek “B”.
C.
CONTOH
PT. Maju Tak Gentar
mengajukan dua proposal proyek untuk dianalisis. Data tentang kedua proposal
tersebut adalah sebagai berikut:
|
Proyek “A”
|
Proyek “B”
|
Kebutuhan investasi
|
Rp 250.000.000
|
Rp 200.000.000
|
Nilai residu
|
Rp 50.000.000
|
Nihil
|
Umur ekonomis
|
5 tahun
|
5 tahun
|
Bunga modal
|
15%
|
15%
|
Pola penjualan untuk lima
tahun mendatang sebagai berikut:
|
Proyek “A”
|
Proyek “B”
|
Tahun
1
|
Rp
525.000.000
|
Rp
400.000.000
|
Tahun
2
|
Rp
400.000.000
|
Rp
400.000.000
|
Tahun
3
|
Rp
550.000.000
|
Rp
200.000.000
|
Tahun
4
|
Rp
450.000.000
|
Rp
250.000.000
|
Tahun
5
|
Rp
150.000.000
|
Rp
250.000.000
|
Biaya dan pajak yang harus
diperhitungkan dari masing-masing proyek setiap tahun adalah sebagai berikut:
|
Proyek “A”
|
Proyek “B”
|
Biaya tetap pertahun
|
Rp 100.000.000
|
Rp 75.000.000
|
Biaya variabel
|
60%
|
50%
|
Pajak keuntungan
|
40%
|
40%
|
Dalam biaya tetap sudah termasuk biaya
penyusutan dan biaya bunga baik untuk proyek “A” maupun proyek “B”.
SOAL DAN PENYELESAIAN:
1. Menentukan
pola EAT untuk kedua proyek
a. Pola
EAT untuk proyek “A” (dalam ribu)
penjualan
|
FC
|
VC
(60%)
|
TC
|
EBT
|
Tax
(40%)
|
EAT
|
525.000
|
100.000
|
315.000
|
415.000
|
110.000
|
44.000
|
66.000
|
400.000
|
100.000
|
240.000
|
340.000
|
60.000
|
24.000
|
36.000
|
550.000
|
100.000
|
330.000
|
430.000
|
120.000
|
48.000
|
72.000
|
450.000
|
100.000
|
270.000
|
370.000
|
80.000
|
32.000
|
48.000
|
150.000
|
100.000
|
90.000
|
190.000
|
(40.000)
|
-
|
(40.000)
|
b. Pola
EAT untuk proyek “B” (dalam ribu)
Penjualan
(a)
|
FC
(b)
|
VC
(50%)
(c)
50%
x (a)
|
TC
(d)
(b)x(c)
|
EBT
(e)
(a)-(d)
|
Tax
(40%)
(f)
40%x(e)
|
EAT
(g)
(e)-(f)
|
400.000
|
75.000
|
200.000
|
275.000
|
125.000
|
50.000
|
75.000
|
400.000
|
75.000
|
200.000
|
275.000
|
125.000
|
50.000
|
75.000
|
200.000
|
75.000
|
100.000
|
175.000
|
25.000
|
10.000
|
15.000
|
250.000
|
75.000
|
125.000
|
200.000
|
50.000
|
20.000
|
30.000
|
250.000
|
75.000
|
125.000
|
200.000
|
50.000
|
20.000
|
30.000
|
2. Menentukan
proyek yang dipilih berdasarkan PBP
Pola PBP proyek “A” (dalam
ribu)
|
Pola PBP proyek “B” (dalam
ribu)
|
||||
EAT
|
Penyusutan
|
Proceeds
|
EAT
|
Penyusutan
|
Proceeds
|
66.000
|
40.000
|
106.000
|
75.000
|
40.000
|
115.000
|
36.000
|
40.000
|
76.000
|
75.000
|
40.000
|
115.000
|
72.000
|
40.000
|
112.000
|
15.000
|
40.000
|
55.000
|
48.000
|
40.000
|
88.000
|
30.000
|
40.000
|
70.000
|
(40.000)
|
90.000
|
50.000
|
30.000
|
40.000
|
70.000
|
Penyusut-an
Tahun
1
Tahun
2
NI
Waktu
|
(NI
– nilai residu)/ jml thn
=(250.000.000
– 50.000.000)/ 5
=
40.000.000
Rp
106.000.000
76.000.000
Rp
182.000.000
250.000.000
Rp 68.000.000
(68.000.000/112.000.000)x
12 bulan
=
7,3 bulan
(0,3
x 30 hari = 9 hari)
Maka,
PBP
“A” = 2 th 7 bln 9 hari
|
Penyusut-an
Tahun
1
NI
Waktu
|
(NI
– nilai residu)/ jml thn
=(200.000.000
– 0 )/ 5
=
40.000.000
Rp
115.000.000
250.000.000
Rp 85.000.000
(85.000.000/115.000.000)x
12 bulan
=
8,9 bulan
(0,9
x 30 hari = 27 hari)
Maka,
PBP
“B” = 1 th 8 bln 27 hri
|
||
Berarti
proyek “B” dianggap lebih cepat dalam mengembalikan investasi
|
3. Menentukan
proyek yang dipilih berdasarkan NPV (discount rate 15%)
Pola NPV proyek “A” (dalam
ribu)
|
Pola NPV proyek “B” (dalam
ribu)
|
||||||
Thn
|
Proceeds
|
DR (15%)
|
PV
|
Thn
|
Proceeds
|
DR (15%)
|
Proceeds
|
1
|
106.000
|
0,87
|
92.220.000
|
1
|
115.000
|
0,87
|
100.050.000
|
2
|
76.000
|
0,76
|
57.760.000
|
2
|
115.000
|
0,76
|
87.400.000
|
3
|
112.000
|
0,66
|
73.920.000
|
3
|
55.000
|
0,66
|
36.300.000
|
4
|
88.000
|
0,57
|
50.160.000
|
4
|
70.000
|
0,57
|
39.900.000
|
5
|
50.000
|
0,50
|
25.000.000
|
5
|
70.000
|
0,50
|
35.000.000
|
TPV
NI
NPV
|
432.000.000
250.000.000
182.000.000
|
|
290.060.000
250.000.000
49.060.000
|
TPV
NI
NPV
|
425.000.000
200.000.000
225.000.000
|
|
298.650.000
200.000.000
98.650.000
|
DR = 1 / (1 + DR)^n
4. Profitability
index kedua proyek tersebut
PI
“A” = (432.000.000 / 250.000.000) = 1,73
PI
“B” = (425.000.000 / 200.000.000) = 2,13
Berarti, keuntungan proyek “A” sebesar 73% dan
keuntunganproyek “B” sebesar 113%
5. Kesimpulan
yang dapat diambil jika kedua proyek bersifat contingent dengan asumsi dana
cukup tersedia.
PI
gabungan
=
(432.000.000 + 425.000.000 / 250.000.000 + 200.000.000) = 1,9
atau
=
(1,73 + 2,13) / 2 = 1,93
Dengan cara 1 keuntungan sebesar 90% dan dengan
cara 2 keuntungan sebesar 93%